'/> Bekas Suami Mengundang Ke Majlis Perkahwinan Dengan Isteri Baru. Saya Beri Beliau Hadiah Yang Berbagi Beliau Sujud Padaku Minta Saya Kembali Kepadanya.

Info Populer 2022

Bekas Suami Mengundang Ke Majlis Perkahwinan Dengan Isteri Baru. Saya Beri Beliau Hadiah Yang Berbagi Beliau Sujud Padaku Minta Saya Kembali Kepadanya.

Bekas Suami Mengundang Ke Majlis Perkahwinan Dengan Isteri Baru. Saya Beri Beliau Hadiah Yang Berbagi Beliau Sujud Padaku Minta Saya Kembali Kepadanya.
Bekas Suami Mengundang Ke Majlis Perkahwinan Dengan Isteri Baru. Saya Beri Beliau Hadiah Yang Berbagi Beliau Sujud Padaku Minta Saya Kembali Kepadanya.

.com - Wanita yang berjiwa gigih menyerupai ini harus kita acungkan jempol! Pria yang menyerupai ini patut diperlakukan demikian, pernikahannya yang akan berjalan baik jadinya mengundang perhatian mantan istri ia yang tiba menciptakan keonaran, jikalau orang lain akan berumah tangga lagi niscaya sembunyi-sembunyi biar menghindari kedatangan mantan istri ke acara. Itulah konsekuensinya sekarang.

Dulu Mantan suami saya, sesungguhnya saya lah duluan yang iniatif kejar, tidak tahu apa mungkin sebab saya terlalu agresif, ditambah saya juga terlihat sangat peduli dengan dia. Setelah kami berumah tangga, jadinya ia tidak terlalu peduli dengan diri saya, bahkan jarang memperhatikan saya. Mungkin, di dalam hubungan cinta yang terlalu dipaksakan dari awal maka kemungkinannya di simpulan akan terluka juga.

Setelah dua tahun berumah tangga, saya belum kunjung hamil juga, ia merasa bahwa saya telah dari awal sudah begini, sempat ia menyampaikan bahwa saya terlalu banyak berafiliasi dengan laki-laki di luar sana, sehingga mungkin telah melaksanakan pengguguran berkali-kali yang mengakibatkan tiruana ini.

Meskipun saya tahu ia sangat menyukai anak-anak, tetapi saya tidak tahan dengan pandangan jeleknya kepada saya.

Saya sangat marah, pada jadinya kami makin sering bertengkar satu sama lain. Pada suatu hari, ia bahkan membawa perempuan anggun yang berpakaian yang sangat menggairahkan pulang ke rumah tangga kita berdua, saya pun tak bisa berpikir dengan jernih lagi, di daerah saya eksklusif mengajukan somasi cerai kepada suami saya.

Tak disangka usia perceraian kita gres setahun, saya mendapatkan seruan pernikahannya yang meminta saya tiba untuk memmemberikankan restu kebahagiaan kepadanya dan pasangan barunya, tentu saja perempuan yang menjadi istrinya nanti itu ialah perempuan yang dulu pernah dibawanya dalam rumah tangga kita itu.

Saya sangat marah, dulu ketika bercerai ia tidak pernah melaksanakan kontak dengan saya lagi, tetapi kini sengaja mengirimkan surat seruan kepada saya, apa sesungguhnya maksud dari tiruana ini, apakah ia hanya imgin mempermalukan saya di depan khalayak orang banyak? Saya berpikir saya harus tiba untuk melihat ia sebagaimana baik kabarnya, sebagaimana glamor program pernikahannya.

Saya juga ingin melihat betapa hebatnya ia sekarang. Saya tetapkan di hari pernikahannya, saya akan tiba dengan mengendarai kendaraan beroda empat glamor dan berdandan tidak ada yang kurang, saya ingin melihat dirinya bagaimana dengan hidupnya tanpa kedatang an saya.

Saya juga telah menyiapkan hadiah Istimewa buat dia. Hadiah ini saya sangat yakin ia akan amat menyukainya, dan juga pada ketika yang sama menciptakan ia kecewa.

Di hari pernikahannya, saya akan mengundang makeup artist khusus untuk menata rias saya dengan hati-hati, kemudian gaun yang saya kenakan nanti akan ludang kecepeh merah dibandingkan dengan milik gaun pengantin wanita, kemudian saya akan mengendarai kendaraan beroda empat glamor muncul di program kesepakatan nikah mantan suami saya itu.

Sesaat saya turun dari kendaraan beroda empat saya, kemudian tiruana pandangan tamu-tamu yang tiba serius tertuju pada saya. Mantan suami saya melihat bahwa itu saya, matanya pun eksklusif terang.

Aku melihat mantan suaminya, matanya cerah kembali, hati terdalam saya seknorma dan sopan santun semenjak senang. Saya menyampaikan kepada mantan suami saya bahwa saya kini sedang sibuk, saya harus secepatnya tiba mengdatang i sebuah konferensi internasional. Lalu saya memmemberikankan hadiah uang dan satu lagi sebuah hadiah khusus untuk dia.

Di depan banyak tamu, ia membuka hadiah yang saya memberikankan itu, di dalamnya berupa sebuah album, isi album itu ialah foto-foto seorang bayi laki-laki kecil.

Sepintas melihat wajah dari anak kecil itu, benar anak ke il itu benar-benar menyerupai dengan ia sendiri.

Benar, sesudah perceraian kita, saya menerima kabar bahwa diri saya telah hamil, saya tidak bisa dengan tegahnya menggugurkan darah dan daging mereka sendiri, jadi saya mempertahankan anak kita hingga lahir.

Saya sesungguhnya berniat untuk menyembunyikannya dari ia selamanya, tapi saya tidak habis berpikir ia akan mengirim seruan kesepakatan nikah mu dengan perempuan lain untuk mempermalukan saya.

Saat ia sedang melihat gambar demi gambar album itu, wajahnya secara sedikit demi sedikit berubah. Matanya memancarkan sedikit cahaya. Saya tahu ia sangat suka dengan anaknya menyerupai wajah ayahnya yang rupawan, tentu ia tidak bisa mentolerir anaknya sendiri memanggil laki-laki lain sebagai ayahnya.

Tujuan kedatangan saya telah tercapai, kemudian menoleh untuk berjalan keluar, berencana untuk meninggalkan program itu.

Tiba-tiba dari belakang mantan suami saya menarik tangan saya, meminta saya untuk membawanya untuk melihat anaknya. Saya terlalu malas untuk membalas perkataanya, tetap melangkah terus meninggalkan daerah itu, tinggal ia disana sendiri menyesali kesedihannya.
Pada sore hari, saya mendapatkan pesan yang memberikansi bahwa ia ingin berumah tangga kembali dengan saya, saya hanya bisa tertawa dingin.

Lalu, saya bertemu dengannya selama 3 hari berturut-turut, saya rasa bahwa istrinya kini juga tau bahwa kami beberapa waktu ini sering bertemu.

Dengan bunyi yang ngeyel menelepon saya biar tidak merusak hubungan rumah tangga mereka lagi. Dalam hati saya berpikir : ia mengira saya merusak rumah tangga mereka, jadi pada waktu yang kemudian mengapa ia masih berani tiba di tengah-tengah rumah tangga kami, saya akan menciptakan ia mencicipi apa yang saya rasakan waktu itu.

Saya menepati impian mantan suami saya untuk berumah tangga kembali lagi, ketika saya menerima kabar dari ia yang sangat senang telah menuntaskan pengurusan surat cerai dengan istrinya tersebut.

Saya eksklusif mem-black list satu-satunya nomor handphone yang sanggup ia hubungi, kemudian saya meninggalkan rumah yang selama ini saya kenal, dan membawa si kecil pergi terbang tinggi. Saya akan membuatnya tidak sanggup mencari keberadaan kami, dan juga menciptakan ia tidak bisa berjumpa dengan anaknya lagi sebagai penderitaan seumur hidupnya, yang akan ia ingat selamanya!

Sumber: happy
Advertisement

Iklan Sidebar